Komplikasi dari Goresan Kucing: Penyakit Scratch Kucing yang Perlu Diwaspadai

Scroll Untuk Lanjut Membaca



Bangjo.co.id


,


Jakarta


– Penyakit cakaran
kucing
atau
Cat Scratch Disease
(CSD) merupakan suatu infeksi yang diakibatkan oleh bakteria Bartonella henselae. Menurut informasi dari WebMD, kondisi ini bisa ditularkan apabila seekor kucing yang telah terinfeksi menyentuh lukanya sendiri kemudian menjilati kulit manusia, menggigit, atau mencakarnya. Anak-anak serta remaja cenderung lebih rentan untuk tertular dibandingkan dengan orang dewasa sehat; namun demikian, mereka yang berusia lanjut ataupun individu dengan daya tahan tubuh rendah pun masih mempunyai peluang besar untuk terserang penyakit tersebut.

Tanda-tandanya biasanya mencakup pembesaran kelenjar limfe, demam rendah, serta munculnya bercak di kulit. Kebanyakan pasien cenderung pulih dengan sendirinya tanpa perawatan spesifik; obat-obatan seperti ibuprofen atau naproxen dapat memperbaiki gejalanya.

Anak-anak berusia kurang dari lima tahun serta individu dengan sistem imun lemah cenderung mengalami dampak serius akibat komplikasi, misalnya penyebaran penyakit ke bagian internal seperti lever, spleen, ataupun katup jantung. Oleh karena itu, sangat diperlukan upaya pencegahan agar kedua kelompok tersebut tidak bersentuhan dengan hewan kucing yang potensial membawa patogen.


Mengapa Luka Gigitan atau Cakaran Kucing Perlu Diwaspadai?

Giginya yang tajam dan memanjang dapat menyebabkan luka tusukan yang parah, sedangkan
cakar
bisa mengakibatkan luka yang cukup parah.

Luka-luka tersebut juga bisa mengakibatkan pendarahan. Infeksi bisa berkembang dalam waktu 12 hingga 24 jam setelah luka terjadi, terutama jika lokasi lukanya berada di tangan. Tanda-tanda infeksi biasanya berupa pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri di area yang terluka.

Meskipun hampir semua kucing peliharaan—entah itu tinggal di dalam rumah ataupun di luar—sudah diberikan vaksin untuk menghalangi infeksi dari beberapa jenis bakteri dan virus umum pada kucing, tetapi kucing liar serta sejumlah kucing rumahan mungkin masih dapat menularkan bermacam-macam bakteria kepada manusia. Luka karena dicakar oleh kucing juga bisa membahayakan, lebih-lebih lagi jika Anda memiliki daya tahan tubuh rendah atau sedang menjalani pengobatan penyakit kronis semacam diabetes.


Komplikasi akibat
Cat Scratch Disease
(CSD)

Pada situasi tertentu, berdasarkan informasi di Healthline terdapat sejumlah potensi kompilkasi yang mungkin timbul akibat hal tersebut.
Cat Scratch Disease
(CSD) walaupun cukup langka, hal ini dikutip dari Healthline.


Ensefalopati

Ensefalopati merupakan suatu kondisi abnormal di otak yang muncul ketika bakteri berhasil mencapai dan menginfeksi organ tersebut. Pada kasus tertentu, hal ini bisa memicu dampak serius seperti kerusakan otak yang tak dapat pulih atau hasil fatal lainnya.


Neuroretinitis

Neuroretinitis merupakan peradangan pada saraf optik dan retina yang mengakibatkan penglihatan kabur. Peradangan ini bisa muncul jika bakteri penyebab demam cakaran kucing mencapai area mata. Biasanya, penglihatan akan kembali normal setelah infeksinya teratasi.


Osteomielitis

Osteomielitis merupakan suatu peradangan pada struktur tulang akibar terinfeksinya oleh bakteria. Peradangan ini dapat memicu kerusakan pada tulang. Pada kondisi ekstrem, hal itu mungkin akan menuntut adanya operasi pengamputasian.


Sindrom Parinaud Oculoglandular

Sindrom ini berupa suatu infeksi pada mata yang ditandai dengan gejala mirip konjungtivitis atau mata merah. Kondisi tersebut sering disebabkan oleh demam cakar kucing. Penyakit dapat timbul apabila Bakteria Bartonella henselae memasuki mata secara langsung atau tersebar lewat aliran darah. Biasanya, situasi ini bisa ditangani menggunakan obat antibakterial; akan tetapi dalam beberapa kasus langka, dibutuhkannya tindakan bedah untuk menghilangkan jaringan mata yang telah terserang infeksi.


Tindakan Yang Perlu Diambil Saat Digerogoti Atau Digaruk Oleh Kucing

Beberapa macam infeksi bisa timbul hanya beberapa jam sesudah cedera, khususnya apabila lukanya ada di tangan, tendon, atau persendian sebab area-area tersebut lebih sensitif terhadap infeksi. Agar menghindari penyebaran bakteri serta mempercepat pemulihan luka, ikuti petunjuk-petunjuk berikut:

  • Basuh luka menggunakan sabun dan air suci sepenuhnya.
  • Cuci tangan dengan sabun dan air hangat sebelum dan sesudah merawat luka agar risiko infeksi berkurang.
  • Tutup luka dengan perban kering dan steril, lalu ganti perbannya bila diperlukan.
  • Apabila lukanya mengalirkan darah, tekanlah menggunakan kain yang bersih dan halus. Terapkan tekanan itu sampai perdarahan mereda, umumnya ini akan terjadi dalam kurun waktu lima menit. Selama periode tersebut, jangan melepaskan tekanan guna memeriksa kemajuan luka Anda.
  • Apabila tersedia, aplikasikan krim antibiotik sebagai bantuan dalam pencegahan infeksi.
    Cat Scratch Disease
    (CSD).