Jombang, Bangjo.co.id – Proyek Rekontruksi jalan (Pelebaran Jalan) di desa Carangwulung Kecamatan Wonosalam Jombang yang memakan Anggaran senilai Rp 3,457.447.402,46 yang bersumber dari APBD tahun 2022 BK Propinsi menuai polemik di kalangan masyarakat. Senin,(26/12/2022).
Pekerjaan proyek tersebut, merusak saluran pipa air bersih yang di pergunakan masyarakat umum untuk kebutuhan rumah tangga sehari hari akibat penggunaan alat berat (Exsafator) oleh CV Fajar Mulia sebagai pelaksana pekerjaan.
Dari pantauan Bangjo.co.id dilapangan, pengurus air bersih yang mengatasnamakan Kelompok Pengelola Sarana Prasarana Air Minum dan Sanitasi (KPSPAMS) Desa Carangwulung sedang membenahi pipa-pipa yang rusak akibat penggunaan alat berat.
Salah satu warga berinisial S menyampaikan, Sejak di mulainya pekerjaan Pelebaran jalan, kebutuhan air untuk 227 rumah warga sangat terganggu, karena satu hari mengalir besoknya mati.
“Adanya proyek ini, kebutuhan air warga terganggu, pipa salurannya banyak yang pecah serta aliran airnya tidak menentu sampai ke wilayah RT 01 RW 01 yang menggunakan 35 saluran rumah dan sudah 4 hari ini tidak mengalir, ” Ungkap S yg tidak mau disebut namanya kepada awak media. Senin, (26/12/2022).
Lanjut S untuk kerusakan yang Minggu kemarin sebagian sudah kami belikan pipa namun sampai saat ini belum ada ganti rugi dan permintaan maaf dari pemborong CV. Fajar Mulia, namun pekerjaan proyek pelebaran jalan terus berlangsung sehingga kerusakan terjadi terus menerus, “keluhnya.
Masih kata S, pihaknya berharap pihak pelaksana CV Fajar Mulia ada itikat baik untuk mengganti atas kerugian tenaga maupun material yang terdampak kerusakan terhadap fasilitas air minum untuk kebutuhan masyarakat.
Jangan sampai pembangunan untuk masyarakat tapi tidak menguntungkan bagi masyarakat itu sendiri dan hanya menguntungkan beberapa pihak, untuk itu tolong pihak pengawas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang untuk mengawasi pekerjaan proyek tersebut dengan maksimal, “pesannya. (Red)
