Bangjo.co.id, JAYAPURA –
Penduduk Desa Timobut, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, di Provinsi Papua Tengah, terpaksa mengungsi karena ancaman dari kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Lekagak Telenggen.
Kepala Suku Sinak, Daibenus Murib, menyarankan agar masyarakat tetap tenang namun selalu berhati-hati.
“Kepada masyarakat diminta agar tetap tenang dan menjalankan rutinitas harian mereka secara normal setelah ada ancaman dari kelompok KKB di wilayah Kampung Timobut serta sekitarnya yang menyebabkan penduduk harus berlindung,” katanya dalam pernyataan kepada Kompas.com pada hari Selasa, 18 Maret 2025.
Daibenus mengharapkan para pengungsi, khususnya dari Distrik Sinak Bagian Barat, Pogoma Bina, serta Kembru, agar melanjutkan aktivitas mereka.
Penduduk yang tinggal di Sinak Induk diminta untuk membiasakan diri dengan rutinitas harian, termasuk berjualan dan bertani.
PERKEMBANGAN TERBARU: Pegawai Honorernya Diserang oleh OPM di Intan Jaya, Ini Sosok Maicel Watimena
“Bagi mereka yang saat ini berada di Sinak Induk, disarankan untuk bisa menyesuaikan diri dengan rutinitas harian seperti perdagangan dan bertani, agar dapat mencukupi keperluan hidup,” katanya.
Di samping itu, warga diharapkan agar tetap waspada dan langsung memberitahukan kepada petugas keamanan, seperti Kepolisian, TNI, Polsek, Koramil Sinak, ataupun Satuan Tugas lokal, bila ada kondisi yang mencurigai atau bisa membahayakan keselamatan.
“Saya menekankan kepada masyarakat untuk berhati-hati dan memikirkan situasi dengan baik sebelum pulang ke desanya masing-masing, karena adanya pertempuran antara kelompok bersenjata non-resmi dan pasukan militer TNI di Kampung Timobut baru-baru ini,” katanya.
Pesan ini, menurut Daibenus, dimaksudkan untuk menyediakan perasaan keselamatan bagi warga dan memastikan bahwa mereka bisa mengembalikan aktivitas sehari-hari mereka secara normal kendati dalam situasi bahaya.
“Kerjasama yang erat antara warga masyarakat dan petugas kepolisian sangat diperlukan untuk memelihara ketertiban serta membentuk suasana aman di daerah itu,” demikian penjelasannya tambahan.
Saat yang sama, Kasatgas Humas Satgas Operasi Damai Cartenz, Komisaris Besar Polisi Yusuf Sutejo menyampaikan bahwa mereka terus menjamin keamanan serta kenyamanan warga di Kabupaten Puncak.
“Dari TNI-Polri beserta Satgas Operasi Damai Cartenz kami terus menyediakan keamanan dan kenyamanan untuk warga di Kabupaten Puncak,” jelasnya.
Tokoh Mantan TNI Yuni Enumbi yang Terlibat dalam Penyelundupan Senjata untuk KKB, Menghabiskan Dana Sebesar Rp 1,3 Miliar
Yusuf mengatakan bahwa mereka terus mempertahankan keamanan dan ketertiban di daerah Kabupaten Puncak untuk melindungi warganya dari ancaman KKB, yang membuat penduduk dapat melakukan aktivitas dengan normal sebagaimana mestinya.
” Kami menyarankan kepada warga di Kabupaten Puncak untuk tetap tenang dan menjalani rutinitas sehari-hari dengan normal,” ujarnya. (*)
Artikel ini sudah dipublikasikan di
Kompas.com