JOMBANG, bangjo.co.id– Wonosalam adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan ini terletak di kaki dan lereng Gunung Anjasmoro dengan ketinggian rata-rata 500-600 mdpl.
Kecamatan Wonosalam terletak 35 km sebelah tenggara Kabupaten Jombang .Kecamatan Wonosalam adalah salah satu penghasil durian terbesar di Jawa Timur. Setiap tahun di kecamatan ini diadakan tradisi Kenduren Wonosalam. Tradisi ini sebagai bentuk wujud syukur penduduk Wonosalam atas hasil panen durian.
Selain itu kawasan Wonosalam juga memiliki potensi pariwisata yang besar, khususnya agrowisata karena mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah petani.
Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur merupakan salah satu penghasil jengkol. Selain jengkol, Wonosalam juga merupakan penghasil komoditas lain, seperti Alpukat, Pisang, Petai, Durian, Cengkih, Kopi, Salak, palawija, dll
Desa Carangwulung merupakan salah satu desa pengepul segala hasil panen lokal di Kecamatan Wonosalam. Banyak tengkulak yang datang untuk mengambil hasil panen petani.
Ida (34) salah satu pengepul jengkol di Desa Carangwulung mengaku tidak menjual hasil panennya di Pasar Buah Loka Jaya di Wonosalam.
“Kita tidak menjual eceran, selalu diambil atau dijual ke para tengkulak yang datang kemari,” jelasnya.
Lanjut ida, jengkol merupakan salah satu hasil tani yang tidak selalu ada. Tidak hanya jengkol, beberapa hasil panen lainnya juga tidak selalu ada.
“Jengkol ini tidak setiap hari ada, seperti pete. Jadi bisa dibilang tanaman musiman,” terang Ida.
Termasuk hasil panen musiman, harga jengkol tidak stabil. Apabila banyak jengkol yang bisa dipanen, maka harga jengkol bisa murah. Begitupun sebaliknya.
“Untuk sekarang belum begitu musim, jadi harganya satu kilo Rp. 20.000 di pengepul. Kalau eceran bisa sampai Rp. 30.000-40.000 per kilo,” jelas Ida.