Salah satu sapi tergeletak terserang virus PMK
Jombang, Bangjo.co.id – Virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi sampai saat ini masih menghantui para peternak sapi di Jombang. Pasalnya, di 21 Kecamatan di Jombang hampir merata terkontaminasi oleh virus PMK.
Segala upaya terus dilakukan oleh Dinas Peternakan Jombang dari pemeriksaan, pengobatan dan ditutupnya pasar hewan guna mencegah lebih luasnya penyebaran virus PMK di kabupaten Jombang.
Berdasarkan update data dari Dinas Peternakan Jombang per hari ini, Rabu (22/6/2022) 21 kecamatan terkontaminasi sebaran virus PMK, yang terbanyak di Kecamatan Plandaan ada 12 desa dan Kecamatan Bandar Kedung Mulyo 10 desa.
Sedangkan Kecamatan Wonosalam, Diwek, Ngusikan dan Ngoro 9 Desa, Mojowarno, Kudu 8 desa, untuk Kecamatan Tembelang, Megaluh, Perak, Jogoroto, Sumobito 7 desa, Gudo, Bareng, Mojoagung, Peterongan 6 desa, Kabuh 5 desa, Jombang 4 desa, Kesamben 3 desa serta Kecamatan Ploso 2 desa.
Menurut Agus Susilo Kepala Dinas Peternakan Jombang, mulai tanggal 5 Juni 2022, pihaknya sudah melakukan sosialisasi disetiap kecamatan dan desa, untuk memberikan pemahaman kepada petani dan pencegahannya. “Sampai hari ini, kami terus melakukan sosialisasi kepada setiap desa khususnya peternak sapi agar tidak panik, “terangnya. Rabu (22/6/2022).
Selanjutnya, Dinas Peternakan Jombang membentuk gugus tugas untuk penanganan PMK pada sapi yang akan terus memantau dan memfasilitasi dokter hewan untuk pemeriksaan serta obat-obatan dan vitamin guna mencegah menyebarnya virus PMK. Sementara peternak juga diperbolehkan memberikan pangobatan tradisional seperti jamu, rempah-rempah untuk menjaga kondisi ternak. “Ujarnya kepada Bangjo.
Dari Prosentase data yang dihimpun Dinas Peternakan Jombang, jumlah sapi sakit ada 2.684 ekor dan jumlah yang sembuh 2.579 ekor diseluruh wilayah Jombang. Melalui gugus tugas, Dinas peternakan Jombang terus gencar untuk mensosialisasikan agar peternak sapi tidak panik dan hewan ternaknya tidak buru-buru di jual.”Pungkasnya. (One)