SARIAWAN
atau dengan kata lain dalam terminologi kedokteran dikenal sebagai
aphthous stomatitis
Merujuk pada goresan ringan yang timbul di sekitar rongga mulut, meliputi area bibir, lidah, ataupun sisi dalam pipi.
Walaupun tampak ringan, sariawan dapat menimbulkan rasa nyeri yang cukup menganggu hingga berdampak pada ketidaknyamanan dalam proses makan, minum, serta berkomunikasi.
Penyakit ini, dikutip dari
pafi.co.id
Sering dihadapi oleh banyak individu, walaupun umumnya tidak membahayakan, sariawan dapat menjadi gangguan yang lumayan mengganggu. Di bawah ini terdapat penjabaran tentang tanda-tanda, faktor pemicu, serta metode pengobatan untuk sariawan.
Gejala Sariawan
Penyakit sariawan diidentifikasi melalui timbulnya lesi kecil yang memiliki warna putih atau kuning dan sekelilingnya terlihat merah. Beberapa gejala umum yang sering kali dialami oleh penderita sariawan mencakup hal-hal sebagai berikut:
Luka pada Mulut
Lesi atau luka dapat timbul di area dalam mulut seperti bibir, pipi, atau lidah. Ukurannya cenderung kecil namun sering kali menyebabkan rasa sakit yang cukup intens, khususnya saat bersentuhan dengan makanan atau minuman.
Rasa Nyeri atau Perih
Sariawan dapat menimbulkan sensasi sakit atau terbakar, khususnya ketika memakan makanan dengan rasa pedas, asam, atau hangat. Kondisi tersebut bisa menghambat rutinitas harian Anda.
Pembengkakan pada Sekitar Luka
Kawasan di seputaran lukanya umumnya tampak kemerahan dan membengkak, hal ini mengindikasikan ada proses inflamasi pada daerah tersebut.
Masalah Melahap Makanan atau Meminum Cairan
Akibat dari rasa nyeri yang dialami, orang dengan sariawan biasanya mengalami kesulitan saat makan atau minum, terlebih lagi apabila makanannya bersifat asin atau pedas.
Penyebab Sariawan
Sebab spesifik dari sakit mulut seperti sariawan masih belum benar-benar dimengerti, tetapi ada beberapa hal yang bisa menyulut munculnya kondisi tersebut, yakni:
Stres dan Kelelahan
Stres baik secara emosi maupun fisik, ditambah dengan kurang tidur, bisa jadi penyebab primer timbulnya sariawan. Stres berpotensi mengurangi kemampuan pertahanan tubuh, yang pada gilirannya meningkatkan risiko orang tersebut terkena sariawan.
Trauma pada Mulut
Cedera ringan seperti gigitan pada lidah atau bibir, menggunakan sikat gigi dengan bristle yang keras, atau kadang-kadang tindakan pembersihan gigi yang salah bisa menimbulkan iritasi dan berpotensi mengakibatkan sariawan.
Kekurangan Nutrisi
Kehilangan sejumlah vitamin dan mineral, misalnya vitamin B12, asam folat, zat besi, serta vitamin C, bisa berdampak pada kondisi mulut Anda dan mengarah ke munculnya luka oral.
Infeksi Virus atau Bakteri
Beberapa jenis infeksi, misalnya infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simplex atau beberapa jenis bakteria, bisa mengakibatkan munculnya luka pada rongga mulut.
Alergi atau Reaksi Terhadap Makanan Spesifik
Sebagian orang bisa jadi akan mendapat respons alergi dari jenis pangan tertentu, misalnya coklat, polong-polongan, hidangan berbumbu pedas, ataupun masakan dengan rasa asam, dan ini bisa menjadi penyebab mulut luka atau sariawan.
Gangguan Kesehatan Lainnya
Beberapa kondisi medis spesifik seperti celiac disease, penyakit Crohn, atau masalah imunitas sendiri bisa memperbesar kemungkinan mengalami luka oral.
Cara Penyembuhan Sariawan
Walau sariawan umumnya akan hilang tanpa pengobatan dalam rentang 7 sampai 14 hari, terdapat berbagai metode yang bisa diterapkan agar proses pemulihannya lebih cepat serta meredakan ketidaknyamanan yang disebabkannya:
Berkumur Menggunakan Solusi Garam atau Mouthwash Berbahan Anti-bakteri
Membersihkan mulut menggunakan air garam atau mouthwash berbahan antiseptik bisa membantu meringankan inflamasi serta memerangi infeksi pada bagian yang terluka.
Gunakan Salep atau Gel yang dioleskan secara topikal
Ada banyak macam salep topikal yang bisa diaplikasikan secara langsung pada bagian mulut ulserasi guna meringankan nyeri serta mempercepat proses pemulihan. Bahan aktif dalam produk-produk tersebut biasanya terdiri dari hidrokortison atau benzocaine yang membantu menekan inflamasi dan memberikan efek bius lokal pada lesi.
Mengelakkan Jenis Makanan Penyebab Peradangan
Jauhi makanan yang bersifat pedas, asam, atau tajam karena bisa memperparah sariwan. Memilih konsumsi makanan yang lunak dan tidak pedas dapat mendukung pengurangan rasa nyeri.
Menjaga Kebersihan Mulut
Merawat kesegaran mulut dengan mengepel gigi secara perlahan dan teratur menggunakan pasta gigi tanpa kandungan sodium lauryl sulfate (SLS) dapat mendukung pencegahan infeksi serta memacu pemulihan lebih cepat.
Mengonsumsi Suplemen atau Pangan Bernutrisi Tinggi
Apabila sariawan dikarenakan oleh kurangnya asupan vitamin atau mineral, mengkonsumsi suplementasi atau makanan yang tinggi dalam vitamin B12, folat, zat besi, serta vitamin C bisa mendukung percepatan penyembuhan.
Konsultasi ke Dokter
Apabila luka sariawan sering kambuh, ukurannya cukup besar, atau sakit secara ekstrem, disarankan untuk memeriksakannya ke dokter atau ahli penyakit mulut. Dokter kemungkinan akan menyarankan penggunaan obat-obatan spesifik atau melakukan tindakan penanganan tambahan guna mengatasinya.
(ram)