JAKARTA, Bangjo.co.id
Sangat penting untuk menjauhi makanan yang memiliki indeks glikemik (IG) tinggi ketika Anda menentukan pilihan menu sahur.
Makanan dengan indeks glukemik tinggi dikomsumsi oleh tubuh dengan kecepatan yang lebih pesat, menjadikan kadar gula dalam darah naik secara mendadak sebelum kemudian turun dengan cukup tajam.
Sehingga, rasa kelaparan muncul dengan lebih cepat, tenaga menurun, dan badan menjadi mudah lesu ketika sedang berpuasa.
Menurut Medical News Today, berikut ini adalah beberapa jenis makanan dengan indeks glikemik tinggi yang sebaiknya dijauhi pada waktu sahur untuk menghindari rasa lapar yang datang terlalu cepat:
1. Sereal
Sereal adalah salah satu jenis makanan dengan indeks glikemik tinggi yang sebaiknya dijauhi ketika berbuka puasa untuk menghindari rasa lapar yang datang terlalu cepat.
Jenis makanan seperti itu umumnya mengandalkan gula yang tinggi, oleh karena itu bisa membuat Anda merasa lapar dengan lebih cepat.
Gula pada sereal bisa mengakibatkan kenaikan glukosa darah dengan cepat.
Setelah itu terjadi penurunan signifikan hingga tubuh menjadi lapar lagi secara cepat.
Sebagai pengganti, pililah makanan ringan yang tinggi serat dan protein, misalnya oatmeal, granola tanpa penambahan gula, ataupun sereal dari gandum utuh.
2. Roti putih
Roti putih yang dihasilkan menggunakan tepung terigu proses pengolahan akan mempunyai indeks glikemik yang tinggi. Hal ini menyebabkan konsentrasi glukosa dalam darah meningkat secara pesat.
Selanjutnya, tingkat gula darah merosot pesat dan hal ini bisa memicu pelepasan hormon ghrelin, yang dikenal sebagai hormone lapar.
3. Jus buah
Buah yang telah disaring dan ditambahkan dengan gula kebanyakan mengandung serat dalam jumlah sedikit serta indeks glikemiknya tinggi, membuat glukosa pada jus tersebut dapat diabsorpsi oleh tubuh dengan cepat.
Sehingga, kenaikan kadar glukosa dalam darah berlangsung lebih pesat, yang dapat mengakibatkannya merasa lapar muncul lebih dini.
Buah yang dijus dan disaring ternyata bisa menurunkan kadar seratnya, sehingga efek kenyang dari jus tersebut menjadi berkurang.
4. Makanan cepat saji
Hidangan fast food seperti ayam goreng, kentang goreng, atau burger kebanykan mengandung lemak trans, sodium yang tinggi, serta karbohidrat yang telah diproses.
Lemak trans bukan saja memperbesar kemungkinan terjadinya inflamasi di dalam tubuh, tapi juga bisa merusak pembuatan neurotransmiter semacam serotonin dan dopamin. Kedua zat ini memiliki fungsi penting untuk menyesuaikan pola makan serta mood seseorang.
Di samping itu, kadar garam yang banyak di makanan siap saji dapat memicu dehidrasi, sehingga meningkatkan risiko rasa dahaga ketika sedang berpuasa.
Kekurangan cairan dapat menyebabkan rasa letih serta kesulitan untuk fokus.
5. Yogurt rendah lemak
Yogurt dengan kandungan lemak yang rendah benar-benar dipercaya menjadi opsi makanan yang lebih baik untuk kesehatan.
Sayangnya, sebagian besar produk yoghurt yang ada di pasaran justru mengandung karbohidrat yang cukup tinggi, terlebih lagi karena penambahan gula.
Gula ini dapat mengakibatkan kenaikan kadar glukosa dalam darah secara cepat, disusul oleh penurunannya sehingga membuat Anda merasa lapar lebih cepat kembali.