Bangjo.co.id
– Sebagian orang mengalami penyakit ketika melaksanakan ibadah puasa Ramadan.
Ini tentunya menghambat kegiatan beribadah selama bulan Ramadhan.
Ramadan 2025
Ini Tribunners disarankan untuk menghindari beberapa pola makan tersebut supaya tetap bugar dan ibadah dapat berlangsung dengan Lancar.
dr. Edi Hidayat Sp.PD, FINASIM, AIFO-K, FISQua mengingatkan,
pola makan
Yang keliru bisa mengancam kesejahteraan.
Selama berpuasa di bulan Ramadan, tinggalkan kebiasaan makan tersebut untuk menghindari penyakit.
Apa saja?
1. Mengonsumsi Terlalu Banyak di Waktu Berbuka Puasa dan Sahur
Satu kesalahan umum pada pola makan selama bulan Ramadhan adalah konsumsi makanan secara berlebihan baik ketika buka puasa ataupun sahur.
Banyak orang meyakini bahwa setelah berpuasa sepanjang hari, mereka harus makan secukupnya agar bisa menambah kembali energi yang terkuras.
Sebenarnya, perilaku tersebut bisa menimbulkan fenomena hyperglycemia spike atau kenaikan kadar glukosa dalam darah dengan cepat, hal itu dapat membuat pankreas menjadi letih dan berujung pada perasaan lesu serta ngantuk pasca buka puasa.
Solusi tersebut adalah dengan memulai buka puasa menggunakan kurma dan air putih, seperti yang diajarkan Rasulullah SAW.
Selanjutnya, makanlah perlahan-lahan dengan porsi secukupnya agar terhindar dari masalah pencernaan.
5 Kegunaan Malam Nuzulul Quran yang Terjadi pada 17 Ramadan, Lebih Unggul daripada Ribuan Bulan
2. Segera Memakan Banyak Pada Waktu Perut Kosong
Setelah menjalani puasa sepanjang hari, perut akan berada dalam keadaan kosong.
Apabila memasukkan makanan dalam porsi besar secara langsung, hal ini bisa menimbulkan perut buncit serta meningkatkan peluang terkena penyakit GERD (Penyakit Refluks Gastroesofageal). Penyakit tersebut berkaitan dengan peningkatan asam lambung menuju kerongkongan sehingga berpotensi menciptakan sensasi sakit di area dada dan rasanya seperti terbakar.
Sebagai langkah pertama untuk membuka puasa, konsumsilah camilan sederhana seperti kurma bersama air putih. Sesudah melaksanakan salat Maghrib, dilanjutkan dengan mengonsumsi hidangan utamanya tetapi dalam jumlah yang wajar.
Apakah Hukum Meninggalkan Shalat Tarawih pada Bulan Ramadhan dan Bagaimana Pengaruhnya terhadap Nilai Ibadah Puasa?
3. Mengonsumsi Terlalu Banyak Minuman Manis
Banyak individu telah membiasakan diri untuk meminum variasi minuman manis secara berlebihan ketika berbuka puasa, termasuk teh manis, sirop, dan juga minuman bersoda.
Kebiasaan ini dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang berpotensi meningkatkan risiko diabetes melitus dan obesitas dalam jangka panjang.
Di samping itu, minuman bergula bisa membuat pankreas bekerja lebih keras untuk menghasilkan insulin, hal ini mungkin menimbulkan ketahanan terhadap insulin dan memulai serangkaian masalah metabolisme.
Alternatifnya, kurangi asupan minuman manis ketika membuka puasa. Gantilah dengan pilihan yang lebih baik seperti jus buah tanpa tambahan gula atau air kelapa murni.
4. Istirahat Setelah Sahuran atau Berbukaan
Tiduran segera setelah makan, entah itu sesudah sahur atau berbuka puasa, bisa memicu masalah pada sistem pencernaan.
Saat tubuh dalam kondisi terlentang, makanan yang masih ada di perut bisa mengalir kembali ke kerongkongan, sehingga memicu refluks asam lambung yang membuat rasa sakit di dada dan area epigastrium.
Oleh karena itu, lebih baik memberikan jarak waktu kira-kira 1 sampai 2 jam antara saat makan dan ketika akan tidur.
Selain itu, jalankan kegiatan yang tidak terlalu berat sesudah makan, misalkan dengan jalan-jalan pelan atau melakukan salat Isya serta Tarawih.
4 Kebiasaan Sunnah Saat Ramadhan Tahun 2025, Lakukanlah Salat Tarawih dan Tingkatkan Beri Sedekah
5. Melewatkan Sahur
Sebagian orang memutuskan untuk melewatkan waktu sahur karena mereka ingin istirahat lebih banyak atau mengurangi berat badan.
Sebenarnya, tidak makan sahur bisa menimbulkan hipoglikemia yaitu tingkat glukosa dalam darah yang rendah. Hal ini dapat memicu sakit kepala, keletihan, kesulitan fokus, bahkan pada kasus parahnya bisa membuat seseorang pingsan.
Alternatifnya, jangan sampai terlewatkan waktu sahur, karena hal ini amat krusial dalam menstabilkan energi Anda selama seharian. Kemudian, pilihlah hidangan yang memiliki kadar karbohidrat kompleks serta protein tinggi supaya stamina tetap awet.
Saran Gaya Hidup Berpola Makanan Sehat di Bulan Ramadhan Tahun 2025
Untuk menjaga kesehatan saat bulan Ramadhan tahun 2025, Anda dapat mengikuti beberapa panduan pola makan sehat di bawah ini. Menurut laporan Tribun Timur, anjuran tersebut datang dari Dr. Wachyudi Muchsin, lebih populer sebagai ‘Dokter Koboi’.
1. Asupan Karbohidrat Bergizi pada Waktu Berbuka Puasa: Coba konsumsi produk seperti beras merah, roti gandum, ataupun sereal oat yang akan menyediakan tenaga tahan lama.
2. Tingkatkan Asupan Protein Sehat: Masukkan telur, tahu, tempe, atau daging rendah lemak ke dalam diet Anda guna meningkatkan sistem imun.
3. Kurangi Konsumsi Kudapan Goreng: Walaupun sangat menggiurkan, makanan berminyak dalam porsi banyak bisa memicu masalah pada sistem pencernaan serta menaikkan tingkat kolesterol di tubuh.
4. Tingkatkan Konsumsi Air Mineral: Pastikan Anda meminum jumlah air yang adekuat dari waktu berbuka hingga sahur agar keseimbangan cairan dalam tubuh tetap terjaga.
5. Batasi Konsumsi Makanan Manis dan Beralkalosis: Kandungan gula yang tinggi dalam makanan berpotensi memicu kenaikan kadar glukosa di darah, sementara itu asupan garam berlebih memiliki efek penguat terhadap risiko kekurangan cairan tubuh.
6. Jalankan Gerakan Olahraga Lembut: Melakukan perjalanan kaki ataupun stretching bisa mendukung kondisi fisik tetap terjaga tanpa mengakibatkan lelah yang berlebihan.
Dengan mengelakkan gaya makan tidak benar serta mempraktikkan perilaku konsumsi yang lebih sehat, orang Muslim dapat melaksanakan ibadah puasa dengan lebih mudah dan efisien. Bulan Ramadhon tahun 2025 bisa berubah menjadi momentum yang lebih produktif apabila kita merawat kondisi tubuh lewat asupan gizi yang tepat.
Harapan saya bahwa dengan mengikuti diet yang tepat, kondisi kesehatan fisik akan terus baik dan ibadah di bulan Ramadhan dapat dilakukan tanpa hambatan.
Artikel ini sudah dipublikasikan di
grid.id
Berita tentang
Ramadan 2025
lainnya