Surabaya, Bangjo.co.id – Dalam Sidang lanjutan dugaan pencabulan yang dilakukan MSAT, tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan 5 Saksi tambahan di Pengadilan Negeri Surabaya. Senin, (21/8/2022).
Kepala Kejari Jombang, Tengku Firdaus mengatakan, keterangan saksi keempat tersebut dinilai memperkuat pembuktiannya. Bahkan, sesuai dengan keterangan dalam BAP Penyidik.
“Hari ini kami masih mengajukan keterangan saksi yang diajukan JPU, secara garis besar keterangan saksi memperkuat keterangan saksi sebelumnya. Jadi, ada kesesuaian dengan keterangan saksi sebelumnya yang dituangkan dalam BAP penyidik, mendukung pembuktian kami,” kata Firdaus kepada awak media.
Firdaus menjelaskan, saksi keempat kali ini menyampaikan keterangan secara lugas. Namun, ia enggan menjelaskan secara detail lantaran masuk dalam pokok materi sidang tertutup.
“Lancar, tegas, apa yang dia alami, dengar, dan tahu, dia sampaikan,” ujarnya.
“Ini saksi ke 4 ya, dia mengetahui, saya tidak bisa cerita karena ini tertutup, tidak boleh, saya mesti sembunyikan identitasnya,” lanjutnya.
Firdaus mengatakan, 4 saksi yang telah disumpah, dihadirkan, dan memberikan keterangan sejak pekan lalu telah usai. Kini, waktunya untuk menghadirkan 5 saksi selanjutnya dari JPU dalam sidang.
“Total ada 5 saksi lagi yang akan kami hadirkan, mereka yang melihat, mendengar, dan mengetahui sendiri,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penasihat Hukum Mas Bechi/MSAT, yakni I Gede Pasek Suardika mengatakan, ada lagi 4 hingga 5 saksi tambahan yang dihadirkan JPU. Namun, secara kualifikasi, ia menyebut saksinya hampir sama seperti sebelumnya.
“Artinya, dia (saksi) tidak melihat, mendengar, dan mengalami langsung peristiwa yang didakwakan (testimonium deauditu). Karena, dia tidak melihat apa yang didakwakan JPU, tapi mendengar dari cerita orang, sudah bolak-balik tanya, ya itu lah faktanya,” kata Gede.
Gede menganggap, kualifikasi saksi semakin turun. Menurutnya, saksi yang dihadirkan seluruhnya hanya berdasarkan keterangan orang lain, bukan dialami atau dirasakan sendiri.
“Ndak tahu lagi nanti sisa saksi yang lain seperti apa, artinya kan ada 1 korban 2 peristiwa, nah menjelaskan 2 peristiwa ini sampai sekarang belum ada yang valid dan shahih yang bisa kita konfrontir,” ujarnya.
Lanjut Gede, tapi yang dia ungkap adalah internal interview yang dia alami, dia cerita bahwa diinterview di Gubuk Cokro Terapi 1, hanya ada perbedaan dengan keterangan saksi ketiga kemarin,” pungkasnya. (red)