TULUNGAGUNG,Bangjo.co.id – Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (DPMD) Tulungagung bersama Posyantekdes Alam Lestari Desa Bono mengadakan pelatihan Belanova ( Belajar Berinovasi Di Desa) yaitu pembuatan prebiotik tanah dan tanaman sebagai biroremediasi.
Acara dihadiri Kepala Bidang Penataan Dan Kerjasama Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (DPMD) Kabupaten Tulungagung Inggit Yulia Puspita Dewi, S. Si, M.M, beserta pendamping, Kepala Desa Bono Mochammad Moezamil beserta Perangkat Desa, ketua Posyantekdes Farid Ali Fauzi, Inovator Narasumber Udin beserta Anggota posyantekdes petani yang hadir.
Kepala Desa Bono Mochammad Moezamil melalui inovator narasumber Posyantekdes Alam Lestari Udin saat di temui media bangjo.co.id usai kegiatan mengatakan,” program Provinsi Jawa Timur Belanova (Belajar Berinovasi Di Desa) yang diadakan di balai pelatihan Posyantekdes Alam Lestari Desa Bono Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Pelatihan pembuatan prebiotik tanah dan tanaman sebagai biroremediasi. senin (10/11/2025).
Prebiotik itu, bisa menjadi pupuk juga bisa menjadi jamur, semacam unisida dalam dunia pertanian, berbahan dasar dari limbah blimbing, jambu, bunga kenongo dan lain sebagainya yang bisa di manfaatkan untuk pembuatan prebiotik,” jelasnya.
” Saat ini, lagi tren ketahanan pangan, maka dari itu inovasi untuk pertanian sangat di butuhkan, karna kita betul betul ingin mencapai ketahanan pangan yang swasembada beras,” kata Udin.
Saya harapkan, dukungan dari Pemerintah khususnya dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Tulungagung agar bisa terus mendukung sehingga nanti bisa bermunculan inovator – inovator di setiap Daerah,” harap Udin.

Ditempat yang sama Kepala Bidang Penataan Dan Kerjasama Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (DPMD) Kabupaten Tulungagung Inggit Yulia Puspita Dewi, S. Si, M.M. mengatakan,” kegiatan ini dikemas dalam istilah Belanova (Belajar Berinovasi Di Desa) kebetulan di Desa Bono ini, sudah ada Posyantekdes (Pos Pelayanan Teknologi Desa) yang berkaitan dengan alat teknologi.
Optimasi pengelolaan potensi Desa, kebetulan potensinya adalah perkebunan, ada blimbing, ada jambu kemudian ada potensi limbah itu banyak seperti limbah air kelapa karna ada produksi jenang Lasimun, juga ada beberapa buah yang busuk itu di olah untuk dijadikan sebuah prebiotik tanah dan tanaman.
Inggit menjelaskan secara riset, dari narasumber posyantekdes Alam Lestari Udin, tanah itu perlu di sesuaikan, untuk tanaman ini, dan tanaman yang lain, dari situlah akhirnya muncul inovasi, prebiotik tanah dan tanaman,” jelasnya.
Tadi juga ada testimoninya secara volume memang ada perbedaan, ini merupakan venomena apa lagi harga pupuk mahal, mungkin ini bisa menjadi alternatif proses produksi dari tanaman itu sendiri.
” Prebiotik bisa berperan sebagai obat juga bisa berperan sebagai pupuk, apa lagi sekarang ini kita harus mendukung program Pemerintah pusat yaitu ketahanan pangan, ini merupakan salah satu upaya kita, tupoksi kita adalah pemberdayaan, jadi kita memberdayakan potensi yang ada di Desa,” pungkas Inggit Yulia Puspita Dewi
(Shr)




