Bangjo.co.id
–
Berikut adalah beberapa saran untuk diet pasca lebaran. Terapkan panduan makan ini supaya mencapai bentuk badan yang lebih ramping.
Berikut ini ada beberapa tips pola makan sehat setelah Lebaran yang dapat Anda ikuti guna mempertahankan kondisi fisik bugar serta menghindari potensi gangguan kesehatan, seperti dikutip dari Serambinews.com:
1. Mulai Harimu Dengan Sarapan Yang Kaya Nutrisi
Memulai hari dengan sarapan adalah cara efektif untuk menyegarkan kembali stamina pada waktu subuh. Sesudah menjalani diet penuh hidangan lezat saat perayaan Idul Fitri, memulai hari dengan gizi yang baik bisa mendukung sistem metabolisme Anda tetap terjaga dan menghindari godaan ngemil berlebih ketika sore tiba.
Hindari makanan manis atau karbohidrat olahan yang membuat cepat lapar kembali. Sebaiknya pilih menu sarapan tinggi protein dan serat, seperti telur rebus, roti gandum, alpukat, oatmeal dengan buah, atau smoothies sayur.
Makan pagi yang sehat dapat mempertahankan energi tubuh, menaikkan konsentrasi, serta mengendalikan nafsu makan berlebihan.
2. Mematuhi Pola Makan yang Sehat dan Bergizi
Setelah Idul Fitri, badan kerap ‘meminta’ untuk dibersihkan dari konsumsi makanan yang kaya minyak dan berat. Kurangi mengonsumsi zat berkadar lemak jenuh serta kalori tinggi, misalnya camilan goreng, junk food, ataupun hidangan bersantan dengan bumbu pedas ekstra.
Sebaliknya, pilihlah sumber makanan dengan nilai gizi tinggi namun kalorinya rendah untuk tetap membuat Anda merasa kenyang, contohnya dada ayam tanpa kulit, tahu, tempe, ikan, sayur berdaun hijau, buah-buahan berkadar glukosa rendah, kacang-kacangan, umbi-umbian, dan roti dari biji gandum. Kurangi konsumsi minuman bertabung gula yang dijual secara komersial serta camilan mengandung banyak natrium dan MSG.
3. Pastikan Badan Selalu Terpenuhi Cairannya
Menjaga agar tubuh terpenuhi kebutuhan Cairannya amat vital bagi kesejahteraan sistem pencernaan serta proses Metabolisme. Paska perayaan Idul Fitri, tubuh dapat mengalamai Defisit air karena peningkatan Konsumsi hidangan yang masam dan gemuk.
Pastikan untuk meminum jumlah air putih yang cukup tiap harinya. Anda pun dapat mengubahnya dengan jus bebas gula atau air kelapa. Menggabungkan biji chia ke dalam minuman juga mampu mendukung perasaan kenyang lebih awal berkat kandungan seratnya.
4. Susun Jadwal Makan Harian Seminggu
Membuat jadwal makannya harian selama satu pekan dapat membantu Anda untuk menstabilkan diet agar tetap bugar. Melalui persiapan ini, Anda bisa dengan leluasa memilh makanan yang cocok bagi tubuh serta mengurangi risiko ngemil secara asal-asalan.
Pastikan Anda mengonsumsi tiga kali sehari ditambah dengan cemilan sehat. Kurangi asupan makanan tradisional Lebaran yang berkalori tinggi dan gantilah dengan pilihan hidangan ringan tapi masih memenuhi kebutuhan nutrisi.
5. Perhatikan Ukuran Porsi
Hanya memilih makanan yang bergizi belum cukup, menentukan ukuran porsinya pun penting sekali. Mengonsumsi jumlah makanan yang tepat untuk tubuh dapat membantu menjaga berat badan serta menghindari masalah pada sistem pencernaan.
Jauhi konsumsi porsi yang terlalu banyak, bahkan jika makanannya baik untuk kesehatanmu. Nikmati makana dengan lambat sehingga tubuh memiliki kesempatan untuk merasakan keadaan sudah kenyang.
6. Melakukan Pergerakan dan Olahraga Secara Teratur
Merawat kondisi badan tak cukup dengan asupan makan saja, namun gerak fisik pun amat dibutuhkan. Tidak harus segera melakukan latihan intens, Anda dapat memulainya dengan jalan kaki, mengayuh sepeda secara pelan-pelan, ataupun Yoga yang sederhana.
Sediakan setidaknya 30 menit sehari untuk aktif bergerak supaya sistem metabolisme menjadi lebih baik dan kalori dapat dibakar.
7. Istirahat yang Memadai dan Bermutu
Saat Anda mendapatkan istirahat malam yang memadai, hal itu bisa menstabilkan kadar hormon dalam tubuh, terutama yang mengatur perasaan lapar serta kekenyalan. Kekurangan tidur justru dapat menyebabkan hasrat untuk makan menjadi lebih tinggi, sehingga ada kemungkinan besar Anda cenderung makan secara berlebihan.
Cobalah tidur antara 7-8 jam setiap malam guna membantu proses penyembuhan tubuh serta memelihara sistem metabolisme agar tetap prima.
Dengan menerapkan tahapan-tahapan mudah berikut, Anda dapat secara bertahap pulih ke pola hidup bugar pasca-Lebaran. Penting untuk diingat bahwa modifikasi ringan namun rutin akan menciptakan pengaruh signifikan pada akhirnya.
Menurut laporan dari Kompas.com, hari raya Idul Fitri umumnya dikenal sebagai waktu untuk bersatu, meningkatkan hubungan persaudaraan, serta menghadiri serangkaian acara sosial. Tetapi, ada pula individu yang merasa bahwa kesibukan dan keterlibatan aktif dalam perayaan ini dapat menyebabkan lelah secara emosi bahkan sampai kehilangan energi.
Mereka condong lebih memilih untuk mengisolasi diri, merasakan kesulitan dalam fokus, dan tidak bersemangat lagi untuk meneruskan interaksi sosial. Keadaan seperti itu disebut sebagai
kelelahan sosial
atau
social battery low
.
Menurut Elyse Schunkewitz, LSCW, seorang terapis holistik serta trainer kebugaran personal, baterai sosial merujuk pada stok tenaga yang memungkinkan seseorang bertahan dan termotivasi saat menghadapi lingkungan sosial. Dia menyatakan bahwa ukuran daya tahan ini bisa sangat variatif di antara satu orang dengan lainnya.
Beberapa orang merasa bergairah ketika bertemu dengan banyak orang, sementara yang lain mudah merasa lelah dan perlu waktu untuk mengembalikan energi mereka.
“Sebagian orang merasa lebih bersemangat setelah memiliki banyak kegiatan sosial, sedangkan sebagian lainnya memerlukan jeda satu sampai dua minggu antara acara-acara tersebut untuk menyegarkan kembali tenaganya,” katanya.
Keadaan lelah sosial setelah Idul Fitri mungkin disebabkan oleh berbagai acara sosial yang intensif tanpa ada cukup waktu untuk berehat. Biasanya selama perayaan Idul Fitri banyak dilakukan aktivitas seperti silaturahmi, mengunjungi keluarga dekat, serta bertemu kawan lama. Meskipun merasa senang, hal ini dapat membuat seseorang menjadi letih baik secara emosional maupun fisik.
Psikoterapis Kelly Neupert, LPC, mengatakan bahwa terdapat berbagai alasan utama yang bisa mendorong penurunan energi sosial seseorang dengan cepat.
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan cepat habisnya baterai sosial antara lain adalah sebagai berikut:
Rencana kegiatan yang sibuk tanpa jeda untuk beristirahat
Menyepelekan keperluan personal semacam tidur, tugas, serta aktivitas fisik
Terletak dalam suatu lingkungan yang mengharuskan adaptasi.
Ketakutan yang timbul sebelum menghadapi interaksi sosial
Kegiatan pasif semacam menggulirkan media sosial sebenarnya dapat membuat lelah secara mental.
Neupert mengatakan pula bahwa tindakan-tindakan yang tak melibatkan interaksi fisik langsung, misalnya hanya menggunakan media sosial atau merencanakan agenda sosial di masa mendatang, masih bisa menguras tenaga.
(*)