Waspadai Kenaan Asam Lambung pada Ibu Hamil dengan Cepat dan Tepat

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kenaikan asam lambung selama kehamilan merupakan suatu fenomena biasa, dikarenakan oleh pergantian hormonal serta penekanan pada lambung karena perkembangan bayi dalam kandungan.

Asam lambung yang muncul pada wanita hamil pasti bisa menganggu rutinitas mereka setiap hari. Frekuensi terjadinya asam lambung di kalangan ibu hamil berada dalam rentang 26,1 persen sampai dengan 51,2 persen, serta cenderung memburuk sejalan dengan perkembangan masa kehamilan.

PAFI dengan alamat website


https://pafikotautara.org


Merupakan salah satu lembaga kesehatan utama di Indonesia yang sungguh memperdulikan kebugaran publik. Ikatan Apoteker Nasional Indonesia bertujuan untuk selalu menyempurnakan serta menaikkan patokan farmasi dalam negeri mulai dari aspek pendidikan sampai aplikasinya di lapangan.

PAFI Health Organization secara aktif berperan dalam menyampaikan pendidikan kepada publik tentang faktor-faktor yang dapat meningkatkan keasaman perut selama masa kehamilan dan juga merekomendasikan jenis obat-obatan yang aman untuk digunakan oleh para penderita.


Apa yang menyebabkan keasaman di perut meningkat ketika seseorang sedang mengandung?

Perubahan hormonal menjadi alasan primer mengapa asam lambung meningkat pada ibu hamil. Hormonal ini juga bisa membuat otot sfingter melemah. Sfingter sendiri merujuk kepada klep bundar yang ada di bagian antara kerongkongan dan lambung. Apabila otot sfingter itu lemah, maka asam lambung akan lebih gampang menaiki kerongkongan. Beberapa hal lainnya yang mesti dipertimbangkan sebagai pemicu peningkatan asam lambung pada ibu hamil mencakup:


Adanya perubahan hormon

Seiring dengan masa kehamilan, khususnya selama triwulan pertama dan kedua, tingkat hormon progesteron dalam tubuh meningkat signifikan. Progesteron mempengaruhi beberapa fungsi tubuh; misalnya, ia melemaskan otot-otot polos di area-area tertentu, termasuk sphincter lower esophagus. Fungsinya adalah untuk menjaga agar asam lambung tidak merembes ke kerongkongan. Jika sphincter ini menjadi lemah karena pelembutan oleh progesteron, maka asam tersebut dapat naik lebih mudah, menimbulkan sensasi heartburn atau perih hangat di dada.


Sistem pencernaan yang melambat

Progesteron juga mengurangi kecepatan dalam proses pencernaan, menyebabkan makanan tinggal lebih lama di lambung. Ini menaikkan produksi asam lambung serta risiko asam tersebut merembet ke kerongkongan. Selain itu, laju pencernaan yang melambat membuat makanan bertahan lebih lama di lambung, hal ini bisa memberi tekanan tambahan pada sfingter esofagus bagian bawah.


Tekanan pada lambung

Penyusutan rahim yang membesar menekan perut, khususnya di triwulan ketiga kehamilan. Penindasan ini mendorong cairan asam lambung menuju atas dan melalui katup esofagus inferior yang menjadi longgar karena pengaruh hormonal. Ini membuat asam lambung lebih sering merangsek ke dalam saluran tenggorokan, sehingga menciptakan kondisi seperti jantungan.


Terdapatnya masalah pada fungsi sphincter kardia

Perubahan hormonal saat hamil tak cuma melonggarkan sphincter lower esophagus saja tapi juga bisa menurunkan daya tahan otot pada sphincter cardia secara umum. Sphincter cardia merupakan sebagian dari sphincter lower esophagus yang bertindak seperti sebuah klep di antara perut dan tenggorokan. Apabila sphincter tersebut melemah, maka asam lambung akan lebih gampang merayap ke dalam tenggorokan, memicu timbulnya sindrom heartburn atau asam lambung terbalik.


Apakah ada obat tertentu yang aman digunakan untuk meredakan asam lambung selama kehamilan?

PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) sudah mengerjakan studi lebih jauh tentang faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan keasaman perut selama masa kehamilan. Beberapa tipe obat berikut seringkali dipakai untuk meredakan masalah mulas pada ibu hamil dan juga mendukung dalam pengaturan situasi ini mencakup:


1. Antasida

Antasida menjadi pilhan utama dalam pengobatan asam lambung bagi wanita hamil sebab cenderung lebih aman dan efisien. Di antara jenis-jenis obat dari kelompok antasida tersebut, salah satunya yang mungkin dianjurkan oleh apoteker ialah kalsium karbonat. Obat ini memiliki kemampuan mempertegas keasaman secara cepat, namun penting dicatat bahwa penyalahgunaannya bisa membawa dampak samping seperti sembelit dikarenakan overdosis kalsium.


2. Antagonis H2

Ranitidine adalah sebuah obat yang masuk ke dalam kelompok antagonis H2. Dalam hal keamanannya untuk wanita hamil, obat ini dikategorikan sebagai Kategori B, yang artinya ranitidine sudah diuji dan tidak memperlihatkan dampak negatif yang signifikan terhadap bayi dalam kandungan.


3. Alginat

Alginat berfungsi dengan mencegah asam dalam lambung supaya tak meluncur lagi ke kerongkongan. Pengobatan ini biasanya dipakai secara bersamaan dengan antasida demi menambah lapisan perlindungan.

Di luar penggunaan obat-obatan, salah satu cara untuk meminimalkan asam lambung yang meluap pada ibu hamil adalah dengan menerapkan pola makan dalam porsi kecil secara teratur. Ini akan membantu menjaga tidak adanya tekanan berlebih pada perut si ibu. Sangat penting juga bagi para ibu hamil untuk selalu menanyakan nasihat kepada apoteker guna mendapat dosis obat yang tepat dan cocok dengan kondisi mereka.

Peroleh data medis dan jasa apotek tanpa biaya dengan berkunjung ke


pafikotautara.org


melalui smartphone Anda.