Scroll Untuk Lanjut Membaca

 

KEDIRI,bangjo.co.id- Adanya dugaan perselingkuhan yang diduga dilakukan oleh dua oknum perangkat desa di Kediri, mendapat respon dari Pemerintah Desa (Pemdes) Blawe, Kecamatan Purwoasri.

 

Menanggapi hal itu, Pemdes Blawe akan melakukan langkah mediasi, atas adanya informasi dugaan perselingkuhan yang dilakukan dua perangkat desa tersebut.

 

Hj Khusnul Hidayati, selaku Kepala Desa Blawe saat dikonfirmasikan mengatakan, langkah upaya mediasi itu sulit ditempuh, lantaran dua oknum perangkat desa tersebut menolak untuk menyelesaikan di desa.

 

“Ngapunten sak derenge ampun kulo timbali ten kantor desa (red/Bahasa Jawa: mohon maaf sebelumnya, keduanya sudah saya minta datang ke kantor desa), Bu Kasun jawabnya sudah punya lawyer atau pengacara sendiri, terus kalau pak Bayan kulo (saya) telpon jawabe terose (jawabnya) suruh nemui yang bersangkutan,”tulisnya melalui pesan WhatsAppnya, Rabu (4/9/2024).

 

Hj Khusnul Hidayati menjelaskan, jika sedianya antara Kasun dan Bayan tersebut masih kerap datang ke kantor desa usai diterpa isu miring.

 

Menurut dia, kedatangan keduanya juga tidak terlampau jauh. Bahkan keduanya juga tampak kompak soal kehadiran di kantor desa.

 

“Nggeh tasek tapi jarang (Ya, masih datang ke kantor desa, tapi jarang),”kata Kades Blawe.

 

“Lek Pak Bayan ten kantor terus gang 30 menit Bu Kasun dugi, lek Pak Bayan mboten ngantor nggeh Bu Kasun nggeh mboten (Kalau Pak Bayan ke kantor, 30 menit kemudian disusul kedatangan Bu Kasun, kalau Pak Bayan tidak datang ke kantor, Bu Kasun pun juga sama tidak datang ke kantor),”mbuh Kades Blawe.

 

Ditempat terpisah, salah satu tokoh masyarakat setempat, sebut saja Tomas. Dia meminta agar kasus dugaan perselingkuhan yang melibatkan oknum Kasun dan Bayan di lingkungannya tersebut bisa segera dituntaskan.

 

Selain itu, dia juga berharap agar oknum dua perangkat desa itu dapat bersikap kooperatif, agar persoalannya bisa segera terselesaikan.

 

“Jika memang benar Pak Bayan dan Bu Kasun terlibat perselingkuhan, maka akui dengan kesatria. Namun jika isu itu tidak benar, ya sampaikan kepada masyarakat, toh pemerintah desa juga sudah menyediakan tempat mediasi,”ungkapnya.

 

“Kalau yang terjadi saat ini keduanya hadir di hari yang sama, kemudian diminta mediasi sulit, apalagi enggan bertutur sapa dengan masyarakat, ini kan tanda tanya, mas? Bukan begitu,”tanya Tomas.

 

Sampai berita ini ditayangkan, upaya konfirmasi kepada Bayan dan istrinya, maupun Kasun Blawe Kulon, masih dilakukan.