Tarian merupakan warisan tak benda yang memperlihatkan kekayaan dan keindahan kebudayaan dari masyarakat Indonesia. Tarian-tarian daerah sering kita lihat di saat ada acara-acara tertentu, misalkan di acara peresmian, festival, atau juga acara pernikahan dalam menyambut tamu.
Setiap tariannya memiliki kekhasan masing-masing dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat Lampung. Kesenian dalam rupa tari-tarian dari Lampung ini masih terjaga dengan baik di masyarakat. Berikut ini adalah ulasan dari beberapa tarian yang terdapat di Provinsi Lampung yang mesti kamu tahu.
1. Tarian Sigeh Pengunten
Sumber: michellebodhisattva.blogspot.com
Tarian sigeh pengunten merupakan tarian yang dikembangkan dari tarian sembah yang merupakan tarian asli dari masyarakat Lampung. Tarian ini merupakan jenis tarian yang digunakan dalam rangka menyambut tamu. Tari ini ditampilkan saat menerima tamu penting, atau pada saat pernikahan.
Tujuan dari tarian ini adalah menyambut tamu dengan penuh sukacita dan kegembiraan. Selain itu tarian ini juga berfungsi sebagai ucapan terima kasih kepada para tamu yang hadir. Jumlah penari tarian ini biasanya ganjil, seorang dari penari biasanya membawa kotak yang berisi daun sirih.
Kotak yang berisi daun sirih ini nantinya akan dipersembahkan kepada tamu. Busana dari para penari biasanya berwarna putih yang dipadu dengan selendang berwarna merah, dan bawahan kain songket berwarna merah. Kepalanya dihias dengan mahkota berbentuk seperti tanduk berwarna keemasan.
2. Tarian Cangget
Sumber: youtube.com
Tarian Cangget merupakan tarian yang biasa di pentaskan di saat ada Gawi adat, seperti pada saat membangun rumah, panen raya, atau mengantar orang pergi haji. Tarian ini biasanya dibawakan oleh para pemuda dan pemudi dari masyarakat setempat bukan oleh para penari profesional.
Kegiatan ini biasanya dijadikan ajang untuk orang mencari jodoh, dengan melihat keindahan dan kehalusan tarian yang mereka perlihatkan bertujuan melihat kehalusan budi seseorang. Gerakan dari tarian ini hampir mirip dengan tari sembah yang bertujuan memberikan penghormatan.
Busana yang dikenakan juga hampir mirip dengan tarian sembah. Begitu pula dengan aksesoris yang digunakan oleh penari yaitu berupa mahkota atau siger berbentuk tanduk, lalu ada gelang bahu berbentuk burung. Selain itu juga ada kalung dan hiasan pada jemari.
3. Tarian Bedana
Sumber: infolpg.com
Tarian Bedana merupakan tarian yang ditampilkan dalam rangka menyambut rasa suka cita atas sebuah pencapaian. Tarian ini dipercayai merupakan tarian yang memiliki ciri ajaran Islam. Tarian ini awalnya dipentaskan saat ada anggota keluarga yang telah khatam membaca Al-Quran.
Tetapi pada perkembangannya tarian ini lebih menekankan pada ekspresi sikap ramah dan penuh persahabatan dari kehidupan masyarakat Lampung. Lagu dari tarian ini juga terdengar riang dan gembira. Tariannya diiringi oleh alat musik berupa gambus, ketipung, dan juga kerenceng.
4. Tarian Melinting
Tarian melinting merupakan jenis tarian yang dapat dikatakan sebagai tarian tertua dari Provinsi Lampung. Tarian ini berasal dari Kecamatan Labuhan Meringgai dan merupakan peninggalan dari Ratu Melinting. Tariannya biasa dipentaskan dalam upacara keagungan Keratuan Melinting.
Tarian melinting merupakan ekspresi dari keagungan dan juga keperkasaan dari Keratuan Melinting. Tariannya biasa ditarikan oleh putra putri dari Keratuan Melinting. Penari dari tarian ini biasanya berjumlah 8 orang, terdiri dari 4 orang penari wanita dan juga 4 orang penari pria.
Pada perkembangannya tarian ini tak hanya dipentaskan untuk acara Keratuan Melinting. Tariannya saat ini juga biasa digunakan untuk acara penyambutan tamu dan juga sebagai hiburan. Tariannya menggambarkan rasa suka cita dari pergaulan pasangan muda mudi.
5. Tarian Tupping
Sumber: indonesiakaya.com
Tarian tupping merupakan jenis tarian topeng yang merupakan simbol perlawanan terhadap penjajah Belanda yang dilakukan oleh Pangeran Raden Inten II. Tarian ini memiliki nilai sejarah dari perlawanan yang dilakukan oleh masyarakat Lampung Selatan. Jumlah topengnya sendiri terdiri dari 12 buah.
Dalam sejarahnya 12 Topeng wajah tersebut memiliki tugas masing-masing. Saat ini pun tarian ini hanya ditarikan oleh 12 orang saja tidak boleh kurang dan juga tidak boleh lebih. Jumlah ini memiliki nilai sakral sehingga tidak boleh melakukan modifikasi ataupun perubahan.
Tari kepahlawanan ini kini biasa dipetaskan dalam beragam acara dari penyambutan tamu hingga, acara penikahan dengan adat Lampung. Setiap topengnya mewakili karakter masing-masing. Gerakan dari tarian ini bergantung dari karakter-karakter yang diperankan oleh setiap penari.
6. Tarian Halibambang
Tarian Halibambang merupakan jenis tarian suku Lampung Sekala Brak yang dianggap sebagai tarian warisan nenek moyang. Hali sendiri memiliki arti bagai, atau seperti, sedangkan bambang adalah kupu-kupu sehingga tarian ini menyiratkan dari kupu-kupu yang sedang berterbangan.
Dahulunya tarian ini hanya dipentaskan oleh orang dari Suku Sekala Brak dan tidak boleh ditarikan oleh sembarang orang. Pementasannyapun hanya dalam acara adat Lampung Sekala Brak yaitu Nyambai. Penari juga hanya dilakukan seorang putri dari keluarga Lampung Sekala Brak.
Tetapi saat ini tarian ini tak lagi hanya dapat dilakukan oleh kalangan terbatas, tetapi oleh setiap orang. Selain itu tarian ini juga tak hanya dipentaskan dalam acara keluarga saja tetapi dapat dilakukan untuk menyambut tamu. Musik dari tarian ini menggunakan tabuhan dari instrumen talo balak.
7. Tarian Piring Dua Belas
Sumber: youtube.com
Tari piring 12 merupakan tarian yang berasal dari Sekala Bekhak di Kecamatan Belalau Lampung Barat. Tarian ini merupakan tarian yang dipentaskan di saat ratu menyambut para Ulu Balak yang pulang dari berperang. tarian ini dipersembahkan oleh ratu untuk mengeskpresikan rasa gembiranya.
Tari piring 12 ini diperkirakan telah ada sebelum ajaran Islam masuk ke Indonesia. Pada tarian ini terdapat dua warna yang membedakan antara pangeran dan masyarakat biasa. Warna kuning di sebelah kanan untuk pangeran dan ratu, warna putih di kiri untuk masyarakat Saibatin.
Tarian ini biasanya dipentaskan oleh penari dengan jumlah yang ganjil. Tarian ini menampilkan dua belas piring yang dijajarkan di bawah yang digunakan sebagai properti tari. Lalu dua piring lagi yang akan digunakan oleh penari. Tarian ini kini biasa dipentaskan dalam resepsi pernikahan.
8. Tarian Bedaya Tulang Bawang
Tarian bedaya Tulang Bawang merupakan tarian yang dianggap sakral oleh suku Tulang Bawang. Tarian ini dahulu berfungsi sebagai cara untuk melakukan memuja para dewa. Tetapi saat ini tarian bedaya Tulang Bawang lebih sering digunakan sebagai tarian untuk menyambut tamu.
Tarian ini dipentaskan oleh 12 orang penari perempuan, dengan tiga orang dari penari di depan membawa sesaji. Tarian ini sarat dengan makna filosofis, dari 3 sesaji yang merupakan simbol ketuhanan, dan sembilan penari di belakang pembawa sesaji melambangkan kehidupan manusia.
9. Tarian Nyambai
Tarian Nyambai merupakan sebuah tradisi yang mempertemukan antara jejaka dan seorang gadis untuk saling mengenal. Dalam perkembangannya tarian ini akhirnya menjadi ajang untuk mencari jodoh. Tarian ini diperkirakan telah ada dari dulu bahkan sebelum Indonesia merdeka.
Saat ini tarian nyambi biasa digunakan menjadi tarian dalam rangka upacara pernikahan. Nyambai sendiri berasal dari kata cambai yang berarti sirih. Sirih pada masyarakat Lampung dianggap sebagai simbol dari keakraban. Tarian ini sesungguhnya merupakan cara masyarakat melakukan silaturahmi.
Nah, itulah beberapa jenis tarian yang berasal dari Provinsi Lampung. Tariannya sarat akan nilai-nilai baik dalam masyarakat Lampung. Dahulu tarian merupakan ajang bagi para muda mudi untuk mencari pasangan yang akan dinikahi atau jadi ajang untuk silaturahmi antar masyarakat.
Tarian tak hanya menjadi simbol silaturahmi, tetapi juga dapat juga menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan. Selain itu aneka ragam tarian tradisional ini memperlihatkan kekayaan dari budaya di negara Indonesia yang patutnya dilestarikan agar generasi penerus tetap dapat melihatnya.