Scroll Untuk Lanjut Membaca

 

 

Jombang,bangjo.co.id Usaha tak pernah mengkhianati hasil. Perumpamaan itu nampaknya tepat menggambarkan perjuangan seorang Mohamad Abdul malik (46) pria kelahiran Desa Jagalan Kabupaten Jombang.Karena kecintaan pada berbagai tanaman timbul rasa sukanya khusus pada tanaman Bonsai berbagai bahan dan jenis terkumpul dikediamannya.

 

Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai colektor disebuah perusahaan Finansial Kabupaten Jombang itu berhasil meraih kesuksesan dari hobi yang ditekuninya setahun yang lalu dari tanaman pohon bonsai.

 

Dari hobi yang ditekuninya selama setahun ini, Cak Malik panggilan akrabnya sukses menyekolahkan anak-anaknya hingga bangku Universitas. Salah satunya bahkan sampai lulus dari Universitas swasta ternama diSurabaya.

 

Namun, kesuksesan Malik dalam menekuni hobinya ini bukan lah perkara mudah. Bapak empat anak ini harus mencari ilmu dengan belajar dan berdiskusi dengan sesama penghobi, komunitas dan organisasi tanaman pohon bonsai.

 

Sejak menyukai tanaman bonsai Cak Malik sudah belajar bagaimana cara menanam pohon bonsai. Pria yang juga berprofesi kolektor ini tertarik dengan bonsai lantaran karakter bonsai yang unik.

 

Dengan memanfaatkan lahan sekitar 300-+meter di rumahnya, ditemui dirumahnya hari Jumat(29/09/23)Muhamad Abdul Malik mulai membuat bahan bonsai, dari bonsai setengah jadi hingga pohon sudah menjadi bonsai.

 

Dirinya mengakui proses tersebut tidak bisa dilakukan seperti membalikan telapak tangan. Karena untuk membuat bonsai menjadi bahan atau setengah jadi bisa membutuhkan waktu Berminggu Minggu.

 

 

Dalam merawat bonsai, ia mengaku dituntut memiliki kesabaran, rasa syukur hingga keihklasan.

 

“Kita jangan pernah melihat harga bonsai punya orang mahal, Kita rawat aja yang kita punya, kita syukuri, kita jaga dengan baik. Itu kuncinya,” ujarnya.

 

Bonsai itu memiliki bentuk yang unik. Bahkan, karakter bonsai sangat berbeda dengan pohon pada umumnya.

 

Untuk itu disarankan agar para petani dan penghobi tanaman bonsai tidak perlu khawatir akan tanamannya tidak laku terjual.

 

“Kalau kita amati itu pohon bonsai itu jangan takut enggak laku. Karena walaupun enggak laku harga tidak akan turun. Karena makin lama naik. Karena tingkat kesempurnannya makin mahal,” ujar Malik.

 

Dari sisi penjualan, yang terpenting dikedepankan adalah atitude atau etika sebagai penjual. Karena, sebagai penjual tidak boleh memandang rendah pembeli, walaupun mereka hanya sekadar menanyakan jenis, harga hingga tidak jadi membeli.

 

“Iya harus ramah. Jangan ada tamu datang nanya-nanya terus kita usir. Tapi layani dengan baik kasih penjelasan dan lain-lain. Pasar enggak usah dicari tapi akan datang sendiri,” tandasnya.(Leh)