Jombang, Bangjo.co.id – Perwakilan mahasiswa Jombang yang tergabung dari elemen GMNI, HMI, dan PMII kompak menolak undangan dari Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) yang dianggap sudah terlambat.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dalam undangan diskusi isu strategis pembangunan guna menindaklanjuti aksi ratusan mahasiswa di depan halaman Pendopo Bupati Jombang yang sempat keos lantaran dihadang aparat gabungan kepolisian dan sat Pol.PP Senin, (20/3/2023) kemarin, ditanggapi langsung oleh Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) Kabupaten Jombang.

Pasalnya, Bappeda Jombang langsung mengundang perwakilan massa aksi mahasiswa yang tergabung dari elemen GMNI, HMI dan PMII di ruang rapat kantor Bappeda Jombang untuk diskusi isu strategis pembangunan di Kabupaten Jombang pada hari Selasa, (21/3/2023).

Saat di Konfirmasi, Ketua bidang PPD HMI Jombang Maftuh Amin mengatakan, menanggapi surat yang di terima dari BAPPEDA, pihaknya dari HMI menolak untuk hadir dalam diskusi isu strategis pembangunan jombang.

“Kami dari HMI menolak undangan Bappeda, karena undangan tersebut inisiasi dari bapeda dan tidak ada Bupati di dalamnya kami tetap meminta untuk Bupati hadir bukan perwakilan karena tuntutan kami jelas, “ujarnya.

Sementara itu, Kelvin Arisudin Ketua DPC GMNI Jombang, menyatakan senada dengan rekannya, bahwa undangan bappeda ini juga sudah telat ya, kenapa nggak dari dulu aja, sekarang yang kita minta bupati yang menemui kita, “jelasnya.

Ditambahkan Kelvin, Jika kita datang ke acara tersebut lalu apa bedanya dengan aksi kemarin hingga dipukul mundur oleh pihak kepolisian, itu karena kita minta Bupati Jombang yang menemui kita, bukan bappeda atau perwakilannya, ” pungkasnya.

Diketahui, ratusan massa mahasiswa yang tergabung dari GMNI, HMI, dan PMII menggelar aksi menuntut dan menagih janji-janji politik Bupati Jombang yang belum terealisasi dipenghujung jabatannya saat ini. (red)