Jombang, Bangjo.co.id – Proyek Infrastruktur di wilayah Jombang banyak menyisakan polemik, salah satunya proyek infrastuktur fisik berupa aspal Hotmix diruas jalan Dusun Gedangan RT.08 / RW.02 Desa Gedangan kecamatan Mojowarno Jombang tanpa papan keterangan proyek sebagai informasi keterbukaan publik.
Selain itu, ketebalan aspal tersebut disinyalir tidak sesuai dengan bestek perencanaan. Dari pantauan awak media saat tinjau lokasi, diketahui jenis aspal pada pekerjaan itu menggunakan jenis aspal AC – WC, tetapi dibeberapa titik telah nampak untuk permukaan aspal tersebut berpori – pori besar dan kerikil beton agregat aspal juga terlihat terbuka (ngampyang). Senin (9/1/2023) lalu.
Diketahui pada petunjuk teknis (Juknis) untuk jalan lingkungan yang memakai bahan aspal jenis AC-WC minimal tebalnya 4-5 cm, namun fakta dilapangan ketebalanya kurang dari spek tersebut.
Sementara, pihak pelaksana terkesan tertutup pada papan keterangan informasi publik untuk paket pengaspalan jalan hotmix tersebut. Dengan tidak adanya papan proyek informasi publik, kuat dugaan kalau aspal tersebut dijadikan ajang permainan pihak yang terlibat dalam pekerjaan.
Padahal sesuai aturan, setiap pekerjaan proyek harus didirikan papan informasi publik agar diketahui nilai anggaran yang dialokasikan serta volume yang dikerjakan sesuai dengan no. 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
Dari penuturan warga setempat, sebut saja S-F (inisial), dirinya menilai, kalau tebal aspal yang berada didepan rumahnya itu sangat tipis sekali, dan dirinya juga menduga, jika aspal tersebut ada permainan dari tebal aspal.
“Kelihatan sekali, ketebalan aspal hotmix yang dikerjakan itu sangat tipis banget, apalagi dititik ruas ujung selatan, malah kelihatan kerikilnya terbuka, apa itu tidak tipis sekali aspal yang dihampar” tutur S-F saat ditemui media dilokasi. Senin (9/1/2023)
Meskipun saya tidak begitu paham terkait jalan aspal, sambung S-F, tetapi jika melihat pada saat proses penghamparan aspal, tebalnya kurang, dan volume aspal yang dikerjakan pasti ada permainan.
Ia juga menambahkan, “Dari tebalnya saja sudah ada permainan, lebih mirisnya lagi, pihak pelaksana pekerjaan sangat tertutup untuk anggaran maupun volumenya, bahkan warga pun tidak tau, itu sumber dari mana dan dari pemerintah desa atau dari pemerintah daerah” ujarnya.
Saat ditanya, kapan selesainya pekerjaan aspal hotmix itu, S-F juga membeberkan, “Seingat saya, kalau tidak salah, sudah ada tiga mingguan mas, tetapi tepatnya kapan, saya tidak ingat, yang pasti belum ada satu bulan selesainya pengaspalan itu” kata S-F.
Kepala Desa (Kades) Gedangan Mojowarno Sukarno mengatakan perihal pengaspalan ruas jalan RT.08, ia mengatakan, “Pekerjaan aspal hotmix itu bukan desa yang mengerjakan mas, tetapi langsung dari Dinas Perkim Jombang, dan pekerjaan langsung dihandle Dinas” ungkap Sukarno, saat dimintai keterangan via telepon selular. Senin (9/1/2023).
Untuk lebih detailnya, Sukarno menambahkan, coba njenengan tanya (coba anda tanya) ke pihak Dinas Perkim (Perumahan dan kawasan pemukiman) langsung, biar ada penjelasan dari sana. Dan saya tegaskan lagi, proyek pengaspalan itu, pihak desa hanya penerima manfaat saja.
Terpisah, dihari yang sama, untuk menggali keterangan terkait keterangan anggaran dan dugaan tak sesuai pada ketebalan aspal, tim media berupaya menghubungi Rofik dari Dinas Perkim Jombang, tetapi hasil dari keterangan belum didapat, “Sebentar ya, ini saya lagi ada acara rapat” jawab Rofik singkat.
Dari hasil informasi dan keterangan yang didapat, paket pengaspalan hotmix desa Gedangan masih misterius, belum diketahui sumber anggaran dan volume pekerjaan, tetapi media terus berupaya menggali keterangan kepada Dinas terkait untuk keseimbangan berita, sampai berita ini diunggah, upaya itu terus dilakukan. (Red).