Pada zaman serba digital saat ini, anak-anak menjadi sulit terlepas dari perangkat elektronik.
Teknologi telah menjadi bagian biasa dalam rutinitas harian kita.
Dimulai dengan mengakses video pendidikan di YouTube, bermain game, sampai belajar lewat aplikasi yang seru dan interaktif, perangkat genggam sebenarnya memiliki banyak keuntungan.
Tetapi, sebagai orangtua, kami pasti cemas apabila anak-anak menggunakannya secara berlebihan atau habis waktu bertele-tele di hadapan layar.
Salah satu solusi untuk menangani permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan sistem penjualan guna mengelola waktu penggunaan gadgets si anak.
Skema penjualan merupakan pendekatan dimana si anak diberikan periode khusus untuk memainkan perangkatnya, namun untuk bisa mendapatkannya, mereka wajib menuntaskan beberapa tugasan atau aktivitas yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dengan menggunakan metode penjualan ini, si kecil dapat belajar menghargai waktunya serta menyadari akan pentingnya keseimbangan di antara bermain dengan perangkat elektronik dan melaksanakan tanggung jawab yang lain.
Berikut ini adalah tiga keuntungan utama dari penggunaan sistem penjualan untuk mengelola waktu perangkat anak-anak.
1. Mendukung Anak dalam Menumbuhkan Jiwa Bertanggungjawab
Salah satu keuntungan besar dari metode penjualan ini adalah mampu mendukung perkembangan rasa bertanggung jawab pada anak.
Dengan menyambungkan waktu main perangkat elektronik ke tugas atau tanggung jawabnya, anak-anak diajarkan untuk mengejar prioritas mereka sebelum hal lain.
Sebagai contoh, anak-anak hanya boleh menggunakan perangkat elektronik setelah mereka menuntaskan pekerjaan rumah, menyusun kamar dengan rapi, atau melaksanakan tugas-tugas lain yang telah disepakati.
Oleh karena itu, mereka akan semakin menghormati waktunya saat berada di depan layar.
Sistem penjualan membimbing anak-anak agar taat pada peraturan dan menyadari bahwa tak ada hal yang cuma-cuma—mereka perlu bersusih payah untuk meraih hak-haknya.
Langkah ini pun membantu anak-anak dalam mengatur waktu mereka secara efisien, serta mereka akan perlahan sadar bahwa menggunakan gadget tidak boleh dilakukan tanpa henti.
Di samping itu, melalui metode penjualan ini, orang tua bisa memberikan penghargaan saat sang anak telah menuntaskan tanggung jawabnya dengan sukses.
Hal ini akan memperkuat semangat anak agar bisa menuntaskan pekerjaan mereka secara efektif dan sesuai jadwal.
Semakin sering anak mempraktikkan perasaan bertanggung jawab, semakin baik mereka akan belajar untuk mengelola waktu dan tugasnya dengan mandiri.
2. Meminimalkan Bergantian pada Perangkat Elektronik
Kebergantungan terhadap perangkat elektronik menjadi suatu hal yang kian umum ditemui pada kalangan anak-anak.
Melalui metode penjualan ini, buah hati kita tak cuma belajar membatasi penggunaan alat elektroniknya, tapi juga dikurangi kekecanduan mereka akan piranti tersebut.
Apabila anak-anak menyadari bahwa mereka baru dapat memakai perangkat elektroniknya setelah melengkapi beberapa tugas yang menjadi kewajiban mereka, maka hal ini akan membuat mereka lebih terfokus pada penuntasan tugasmaksud dan barangkali bakal merasa lebih senang saat mendapat kesempatan buat bersenang-senang.
Sistem penjualan juga bisa menentukan batas waktu yang boleh digunakan anak-anak di hadapan layar.
Misalnya, apabila sang buah hati menuntaskan pekerjaan rumah mereka dengan sempurna, orang tua bisa memberikan hadiah berupa waktu bermain alat elektronik sebanyak 30 menit.
Tetapi, apabila mereka tidak berhasil menuntaskan pekerjaannya secara efisien, kemungkinan besar mereka akan memperoleh waktu hiburan yang lebih singkat atau malahan tak ada waktu untuk bersenang-senang sama sekali.
Melalui metode ini, anak-anak akan mulai lebih menikmati waktu mereka di depan layar dan kurang bergantung pada perangkat elektronik sebagai sumber hiburan utama.
Ini pun memungkinkan para orangtua memiliki kendali lebih besar atas durasi waktu anak-anak menghabiskannya dengan perangkat elektronik, sehingga dapat menetapkan keseimbangan yang baik antara aktivitas fisik, waktu bermain, serta waktu untuk belajar.
3. Menstimulasi Anak agar lebih Berperan aktif dan Cekatan
Struktur penjualan pun memberikan keuntungan signifikan dalam menggerakkan anak agar menjadi lebih terlibat dan hasilProduktif.
Bila si kecil menyadari bahwa mereka baru dapat memainkan perangkatnya setelah selesai mengerjakan tanggung jawab yang sudah ditentukan, hal ini akan membantu meningkatkan dorongan mereka untuk bekerja secara efisien dan merampungkan pekerjaan-pekerjan itu dengan cepat.
Sebagai contoh, mereka cenderung termotivasi untuk mengakhiri tugasan seperti mengerjakan PR atau membersihkan kamarnya dengan kecepatan lebih tinggi, sebab mereka sadar adanya ganjaran berupa kesempatan memainkan perangkat elektronik yang telah ditentukan.
Di samping itu, metode penjualan ini memudahkan para anak dalam mengatur waktunya.
Mereka perlu merencanakan dengan tepat kapan sebaiknya mengakhiri pekerjaan dan kapan boleh menyempurnakan waktu untuk bermain.
Ini akan mempermudah anak dalam pengelolaan waktu dengan lebih baik serta menaikkan kemampuan mereka dalam hal manajemen waktu.
Di samping itu, dengan memiliki aturan waktu yang pasti, anak-anak akan menjadi lebih terorganisir dalam rutinitas sehari-hari mereka, sehingga bisa menaikkan efisiensi mereka saat melakukan aktivitas di luar main ponsel atau tablet.
Struktur penjualan ini juga mendorong anak-anak menjadi lebih aktif secara fisikal.
Saat mereka menyadari bahwa penggunaan perangkat elektronik dibatasi, mereka akan lebih condong untuk mengambil bagian dalam kegiatan lain seperti bermain di luar ruangan, membaca buku, atau bersosialisasi dengan kawan-kawannya.
Ini memungkinkan anak-anak memiliki kesempatan bagus untuk menyeimbangkan waktu mereka di hadapan layar dengan kegiatan fisik atau sosial lainnya.
Penutup dan Kesimpulan
Menyusun durasi pemakaian perangkat elektronik bagi anak memang tidak gampang, tetapi melalui metode penjualan, para orangtua bisa mengimplementasikan pengawasan yang lebih efektif atas kebiasaan teknologi si anak.
Struktur penjualan tak sekadar mendidik anak-anak soal kebertanggungjawaban, namun juga membatasi ketergantungan mereka terhadap perangkat elektronik, sekaligus mendorong mereka agar lebih bergerak dan berkarya.
Dengan mengontrol waktu penggunaan perangkat elektronik secara konstruktif serta memberi penghargaan atas pekerjaan yang terselesaikan, orangtua bisa membentuk pola pikir sehat pada anak-anak mereka.
Oleh karena itu, coba terapkan metode penjualan di rumah dan amati bagaimana anak-anak Anda mulai mempelajari cara pengelolaan waktu yang lebih baik.
Dengan metode ini, anak-anak bisa menyenangi momennya menggunakan perangkat elektronik sambil tetap menjalankan kewajiban-kewajibannya yang lain.