Bangjo.co.id
– Salah satu karakteristik kendaraan listrik adalah velg yang didominasi oleh palang penutup, dan berikut alasan di baliknya.
Mungkin sobat Bangjo.co.idsudah pada tahu ya, kalo kebanyakan mobil-mobil elektrifikasi menggunakan velg dengan bilah lebar yang hampir menutup satu lingkaran pelek.
Mobil berbasis electrifikasi bukan hanya merujuk pada kendaraan listrik murni, tetapi juga mencakup mobil hybrid seperti JAECOO J7 SHS yang memiliki pelek dengan ukuran lebar ekstensif.
Meskipun terlihat lebih menarik, sebenarnya ada alasannya dari segi teknis.
“Tujuannya paling penting adalah aspek aerodinamis,” ungkap Ryan Ferdiean Tirto, Product Director JAECOO Indonesia selama acara JAECOO Super Hybrid Marathon Jakarta-Bali Long Range Test Drive (24-27/2).
Ryan menyebutkan bahwa desain aerodinamis yang baik akan memengaruhi jangkauan perjalanan yang lebih efisien, dan ini menjadi prioritas dalam mobil listrik.
Fakta tersebut kemudian mengundang rasa ingin tahu dari Bangjo.co.id tentang apabila desain velg demikian cocok untuk perjalanan jarak jauh, mengapa ide tersebut tidak diterapkan pada seluruh kendaraan termasuk yang menggunakan mesin ICE?
” Tentu saja hal ini berkaitan dengan biaya produksi, karena menggunakan velg yang tertutup, maka biaya pembuatannya akan menjadi lebih tinggi,” jelas Ryan.
Faktor lain yang menjadikan mobil bermesin ICE tidak mengejar jenis velg tersebut adalah karena berkaitan dengan jangkauan, akses ke SPBU relatif lebih mudah mengingat penyebarannya yang lebih luas dibandingkan STNKLU.