Kapan Sidang Isbat untuk Menentukan Hari Idul Fitri 2025? Inilah Jadwal Resmi dari Kemenag

Scroll Untuk Lanjut Membaca


Bangjo.co.id

– Departemen Agama (Kemenag) akan menyelenggarakan sidang Isbat untuk menetapkan tanggal Idul Fitri 1446 Hijriah atau tahun 2025 Masehi.

Pelaksanaan Sidang Isbat akan berlangsung di kantor pusat Kemenag yang terletak di Jalan MH Thamrin, Jakarta.

Sidang Isbat akan diketuai secara langsung oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar.

Masyarakat dapat menyaksikan Sidang Isbat penentuan Idul Fitri 2025 secara

online

melalui kanal YouTube Kemenag RI.

Kemudian, kapan jadwal Sidang Isbat untuk menyatakan awal bulan Ramadhan tahun 2025?

Kapan dilaksanakan sidang Isbat untuk menentukan hari pertama Idul Fitri tahun 2025?

Dirjen Bimas Islam dari Kemenag Abu Rokhmad menyampaikan bahwa Sidang Isbat untuk menentukan tanggal Lebaran akan dilaksanakan pada hari Sabtu (29/3/2025).

“Kita akan menyelenggarakan Sidang Isbat di awal Syawal pada 29 Maret 2025. Seperti yang sudah-sudah, Sidang Isbat ini rutin dilaksanakan setiap tanggal 29 Syakban guna memastikan batas awal bulan Ramadhan, tanggal 29 Ramadhan untuk menentukan permulaan Syawal, serta 29 Zulkaidah untuk menyetujui awalnya Zulhijjah,” katanya seperti ditulis dalam situs web resminya.

Kemenag,

Selasa (18/3/2025).

Abu mengatakan bahwa serangkaian sidang Isbat akan dimuali dengan seminar yang membahas posisi hilal pada pukul 16.30 WIB.

Kemudian, Kemenag akan menyelenggarakan Sidang Isbat untuk memutuskan kapan Idul Fitri tahun 2025 jatuh, sekitar pukul 18.45 WIB.

Abu menambahkan, Sidang Isbat penetapan Idul Fitri 2025 bakal dihadiri oleh perwakilan duta besar negara sahabat, ahli falak, dan perwakilan Ormas Islam.

Pihak lain yang turut diundang oleh Kemenag adalah perwakilan dari LAPAN, BMKG, BRIN, Planetarium Bosscha, dan instansi terkait lainnya.

Posisi hilal jelang Idul Fitri 2025

Abu menjelaskan bahwa penentuan tanggal Idul Fitri tahun 2025 dijalankan melalui cara hisab (pengerjaan perhitungan terhadap hilal berdasarkan aspek astronomi serta sistematika) dan juga rukyat (peninjauan langsung ke bulan).

Cara itu sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No. 2 Tahun 2024 mengenai penetapan awal bulan Ramadhan, Syawal, serta Dzulhijjah.

Menurut fatwa dari MUI, bulan puasa, Syawal, serta Dzulhijjah akan diumumkan dengan menggunakan cara hisab dan rukyat yang dilakukan pemerintah Republik Indonesia lewat Kementerian Agama dan berlaku secara nasional.

Abu mengatakan bahwa ijtimak atau konglomerasi astronotik akan berlangsung pada hari Sabtu (29/3/2025) pukul 17:57:58 WIB.

Berdasarkan data astronomi, letak hilal saat matahari terbenam ada sekitar -3 di Papua dan -1 di Aceh.

“Data-data astronomi tersebut selanjutnya kami periksa menggunakan metode rukyat,” jelas Abu.

Ia menambahkan, Kemenag juga akan menggelar rukyatul hilal atau pemantauan hilal di 33 titik di seluruh Indonesia.

Akan tetapi, rukyatul hilal tidak dilaksanakan di Bali sebab jadwal Sidang Isbat untuk menentukan tanggal Idul Fitri 2025 bersamaan dengan perayaan hari suci Nyepi.

“Di Provinsi Bali saat perayaan Nyepi, kami memutuskan untuk tidak melakukan rukyatul hilal di sana. Kami saling menghargai,” terang Abu.

Setelah melakukan pengamatan bulan dengan rukyatul hilal serta sidang isbat, Nasaruddin berencana untuk menyampaikan tanggal pasti Idul Fitri 2025 kepada publik lewat konferensi persnya.

Pada Idul Fitri tahun 2025, baik pemerintah maupun Muhammadiyah diprediksi akan memiliki estimasi yang sejalan.

Kemenag belum menetapkan Idul Fitri 2025 melalui Sidang Isbat.

Namun, Lebaran 2025 antara pemerintah dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah diprediksi akan serupa.

Pemilihan hari raya Idul Fitri oleh pemerintah bersama Muhammadiyah sering kali menjadi pertanyaan bagi publik akibat adanya selisih waktu yang umumnya terdapat pada penanggalannya.

“Besar kemungkinannya (pada awal Ramadhan) akan serupa. Semoga Idul Fitri juga berjalan dengan baik dan diharapkan untuk bersama-sama, karena pada saat perkiraan tersebut masih belum ada derajat kubahah,” jelas Nasaruddin seperti dilansir dari sumber tersebut.

Antara,

Jumat (28/2/2025).

Sebelum Kemenag menyelenggarakan Sidang Isbat, PP Muhammadiyah sudah menentukan bahwa Idul Fitri tahun 2025 akan jatuh pada tanggal berapa.

Berdasarkan perhitungan astronomi yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, pertemuan bulan sebelum Syawal 1446 Hijriah akan berlangsung pada hari Sabtu (29 Maret 2025) jam 17:59:51 Waktu Indonesia Bagian Barat.

Ketinggian Bulan saat Matahari tenggelam di Yogyakarta adalah f=-07 derajat 48′ LS dan l=110 derajat 21′ BT, dengan (=)-01 derajat 59′ 04″ (hilal belum muncul).

Pada hari Sabtu (29/3/2025) ketika matahari tenggelam, bulan di setiap wilayah Indonesia berada di bawah cakrawala yang mengindikasikan bahwa hilal masih belum muncul.

Berdasarkan kalkulasi yang dilakukan, PP Muhammadiyah mengumumkan bahwa Hari Raya Idul Fitri akan jatuh pada hari Senin, tanggal 31 Maret 2025.