Belajar Akidah dengan Rasul selaku Suri Tauladan. Akidah, atau kepercayaan dalam agama, yakni dasar khusus dalam tuntunan Islam. Dia mencakup kepercayaan dalam ihwal Tuhan, beberapa rasul, kitab-kitab-Nya, dan hari selesai. Dalam kerangka ini, Rasulullah Muhammad SAW sebagai suri tauladan mainkan peranan yang penting dikala menciptakan dan memperkuat dogma umat Islam.
1. Ide Akidah dalam Islam
Akidah dalam Islam mengarah pada iman yang kuat dan tidak tergoyahkan pada rukun iman yang enam: iman ke Allah, malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari simpulan, dan takdir. Tiap faktor ini menciptakan pandangan dunia seorang Muslim dan menuntun sikap mereka. Untuk pelajari dan pahami doktrin, umat Islam merujuk pada tuntunan yang dikatakan oleh Rasulullah Muhammad SAW, yang disebut contoh prima dari pengamalan tuntunan itu.
2. Rasulullah selaku Suri Tauladan
Rasulullah Muhammad SAW tidak cuma seorang nabi, tapi juga panutan dalam semua faktor kehidupan. Kehadiran ia selaku suri tauladan penting alasannya adalah ia tidak hanya sampaikan wahyu, namun juga mengaplikasikan dan menampilkan bagaimana tuntunan kepercayaan sebaiknya diaplikasikan di kehidupan saban hari.
a. Iman ke Allah
Rasulullah SAW memprioritaskan keutamaan iman ke Allah secara sungguh-sungguh dalam. Dalam tiap faktor hidupnya, ia memperlihatkan tawakkul (kepasrahan) yang prima ke Allah. Untuk teladan, dalam insiden pindah ke Madinah, dia memberikan kepercayaan yang kokoh bila Allah akan menciptakan pinjaman dan menuntunnya walau pada kondisi yang sulit. Ini merupakan teladan riil bagaimana seorang Muslim mesti menempatkan keyakinan dan kepasrahan seutuhnya ke Allah.
b. Iman ke Malaikat
Malaikat dalam Islam ialah makhluk goib yang tidak tampakoleh mata insan tetapi berperanan di saat lakukan perintah Allah. Rasulullah SAW kerap bicara ihwal malaikat dalam khutbah dan edukasi dia, menunjukan peranan mereka dalam wahyu dan di kehidupan setiap hari. Contohnya, dia mengajari umatnya untuk percaya bila malaikat menulis tiap amal perlakuan manusia, yang menggerakkan umat Islam senantiasa untuk melaksanakan perbuatan baik dan menjauhi dari perlakuan buruk.
c. Iman ke Kitab-Kitab Allah
Rasulullah SAW yaitu yang menerima wahyu dari Allah yang berupa Al-Qur’an, dan dia mengajari keutamaan membaca dan mempraktikkan Al-Qur’an di kehidupan setiap hari. Beliau menghargai kitab-kitab awalnya, mirip Taurat dan Injil, yang di turunkan ke nabi-nabi dikala sebelum dia. Ini memperlihatkan sikap hormat dan dogma yang betul dikala menyaksikan wahyu Allah yang berlawanan tetapi mempunyai kemiripan tujuan.
d. Iman ke Rasul-Rasul Allah
Rasulullah SAW merupakan rasul paling tamat dalam serangkaian nabi-nabi yang diutus oleh Allah. Dalam edukasi dia, ada penekanan yang lebih besar pada penghormatan dan penganut ke rasul-rasul sebelumnya. Beliau membuktikan kalau iman ke rasul-rasul Allah ialah sisi dari iman yang prima, dan ia sendiri selaku epilog rasul menunjukkan bagaimana memalsukan budpekerti dan tuntunan rasul-rasul sebelumnya.
e. Iman ke Hari Akhir
Kepercayaan pada hari tamat, di mana semua amal perlakuan akan dihisab, ialah sisi penting dari doktrin Islam. Rasulullah SAW sering mengingati umatnya mengenai kehidupan sehabis mati dan keistimewaan bederma shaleh selaku penyiapan untuk hari simpulan. Dalam edukasi dan sikap dia, kelihatan begitu sangat-sungguhnya beliau dikala mempersiapkan diri dan umatnya untuk kehidupan alam awet.
f. Iman ke Takdir
Takdir merupakan sisi dari dogma yang mengajari jikalau segala hal yang terjadi sudah ditetapkan oleh Allah. Rasulullah SAW menampilkan ketegasan saat terima takdir baik atau jelek dengan penuh ketekunan dan tawakkul. Contohnya, ketika hadapi bermacam-macam cobaan dan rintangan di kehidupan, dia senantiasa menampilkan sikap sabar dan positif, yang mengajari umatnya untuk terima takdir dengan lega dada.
3. Implikasi Akidah dalam Kehidupan Sehari-Hari
Pelajari dogma dengan meng ikuti panutan Rasulullah SAW bermakna menerapkan tuntunan-pedoman ia di kehidupan setiap hari. Ini termasuk berperangai jujur, adil, tabah, dan memiliki tenggang rasa pada sama-sama. Tiap perlakuan dan keputusan mesti didasari pada beberapa prinsip iktikad yang diberikan oleh Rasulullah, baik pada melaksanakan ibadah atau dalam bekerjasama sama orang lain.
Ringkasan
Belajar doktrin dengan jadikan Rasulullah SAW selaku suri tauladan merupakan langkah yang efisien untuk pahami dan mempraktikkan tuntunan Islam secara betul. Lewat keteladanan dia, umat Islam bisa perkuat iman mereka dan mengaplikasikan beberapa nilai iman dalam tiap faktor kehidupan mereka. Dengan meng ikuti tuntunan dan sikap Rasulullah, diharap umat Islam bisa capai kekerabatan dengan Allah dan jalani kehidupan yang sarat karunia dan berkah.
Berikut Perangkat IKM Akidah Akhlak Kelas 9 Lengkap bisa dilihat pada daftar info dibawah ini:
IKM Madrasah Akidah Akhlak Kelas 9