Bojonegoro, Bangjo.co.id – Warung Makan Iwak Gloso Mbak Sumi yang terletak di ujung selatan bojonegoro yang tepatnya di kecamatan Temayang saat ini menjadi iconik kuliner tradisional dari Bojonegoro.
Lokasinya terbilang jauh dari pemukiman penduduk, yakni di tepi jalan Bojonegoro-Nganjuk, tepatnya di kawasan hutan turut wilayah Dusun Kedungjati Desa Kedungsumber Kecamatan Temayang Kabupaten Bojnegoro.
Warungnya dengan bangunan sangat sederhana tersebut hanya terbuat rangka kayu yang dikelilingi anyaman bambu. Meskipun demikian, sajian di warung ini tidak kalah dengan menu di restoran. Dan menu ikan gloso menjadi sajian favorit di warung tersebut.
Indah (34) salah satu warga dari kabupaten mojokerto tersebut sangat mengidolakan makanan tradisional tersebut, meskipun harus antri berdesak – desakan saya akan tetap menunggu giliran antrian untuk mendapatkan makanan tersebut “saya sangat menyukai makanan iwak gloso ini dan sudah sering kali setiap saya ke Bojonegoro psti saya akan menypatkan untuk selalu mengunjungi warung makan iwak gloso ini” ungkapnya.
Ikan gloso, merupakan jenis ikan air tawar yang bisa diperoleh dari Waduk Pacal yang lokasinya tak jauh dari Warung Semok. Setiap hari selalu ada nelayan atau warga penangkap ikan yang mengirimkan hasil tangkapannya ke warung tersebut.
Selain menu ikan gloso, di Warung Semok juga menyediakan menu yang cukup beragam, antara lain ikan wader (tawes), mujair (nila) dan udang. Untuk nasinya, selain nasi putih juga ada nasi jagung. Ditambah sambal kemangi dan sayur menir membuat menu gorengan ikan jadi kian lengkap.
Anavar for Sale Online [Weight Loss and Bodybuilding Guide] buy testosterone online buy arimidex bodybuilding
Saat dikonfirmasi oleh awak media Rabu, 01/06/2022 Mbak Sumi mengaku, saat ini setiap hari dirinya menghabiskan 30 kilogram beras dan 15 kilogram jagung. Sementara untuk ikannya, tidak bisa dihitung dengan pasti, karena setiap habis langsung mengambil dari nelayan yang menangkap ikan di Waduk Pacal.
“Setiap hari rata-rata habis 30 kilogram nasi putih dan 15 kilogram nasi jagung. Untuk ikannya itu setiap habis langsung mengambil dari nelayan,” ujar Sumi.
Sementara saat ditanya pendapatan dari penjualannya di warung tersebut, dirinya mengaku omsetnya setiap hari bisa mencapai antara Rp 5 juta sampai Rp 6 juta. Dan dari hasil berjualan tersebut dirinya bisa menyekolahkan anak-anak hingga cucunya, serta untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
“Yang paling ramai pas hari libur atau hari Sabtu dan Minggu.” tutur Mbak Sumi.
(Noe)